Rangkaian
pembangkit gelombang sinus
1. Rangkaian
osilator gelombang sinus
Rangkaian pembangkit gelombang sinus atau sering disebut sebagai sinewave Oscilator merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal dengan bentuk gelombang sinus pada frekuensi tertentu. Rangkaian oscilator gelombang sinus pada gambar dibawah merupakan oscilator tipe wien bridge yang dibangun dengan 2 buah transistor NPN. Rangkaian pembangkit gelombang sinus pada gambar dibawah merupakan pembangkit gelombang sinus dengan range frekuensi audio. Rangkaian pembangkit gelombang sinus ini dipergunakan untuk melakukan test rangkaian penguat audio atau dalam percobaan modulasi sinyal audio. Untuk membuat “rangkaian pembangkit gelombang sinus” tersebut dapat dilihat skema rangkaian sebagai berikut.
Rangkaian pembangkit gelombang sinus atau sering disebut sebagai sinewave Oscilator merupakan rangkaian elektronik yang berfungsi untuk membangkitkan sinyal dengan bentuk gelombang sinus pada frekuensi tertentu. Rangkaian oscilator gelombang sinus pada gambar dibawah merupakan oscilator tipe wien bridge yang dibangun dengan 2 buah transistor NPN. Rangkaian pembangkit gelombang sinus pada gambar dibawah merupakan pembangkit gelombang sinus dengan range frekuensi audio. Rangkaian pembangkit gelombang sinus ini dipergunakan untuk melakukan test rangkaian penguat audio atau dalam percobaan modulasi sinyal audio. Untuk membuat “rangkaian pembangkit gelombang sinus” tersebut dapat dilihat skema rangkaian sebagai berikut.
Gambar Rangkaian Pembangkit Gelombang Sinus (Sinewave Oscilator)
Daftar Komponen Rangkaian Pembangkit Gelombang Sinus (Sinewave Oscilator)
- R1 = 5K6
- R2 = 1K8
- R3,R4 = 15K
- R5 = 500R
- R6 = 330R
- R7 = 470R
- LP1 = 12V 40mA
- C1,C2 = 10nF
- C3 = 100µF 25V
- C4 = 470nF 63V
- Q1,Q2 = BC238
- SW1 = SPST B1 = 9V
Dengan konfigurasi nilai kapasitor C1 dan C2 10 nF seperti pada daftar komponen diatas maka rangkaian pembangkit gelombang sinus pada gambar diatas akan menghasilkan sinyal gelombang sinus dengan frekuensi kerja 1 KHz. Kemudian untuk nilai kapasitor C1 dan C2 diganti dengan nilai 100 nF maka frekuensi output rangkaian menjadi 100 Hz sedangkan untuk nilai kapasitor C1 dan C2 1nF maka frekuensi output rangkaian pembangkit gelombang menjadi 10 KHz. untuk mengatur level tegangan output rangkaian pembangkit gelombang sinus ini dapat dilakukna dengan mengatur posisi tuas variabel resistor R7. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pembuatan rangkaian pembangkit gelombang sinus diperlukan transistor Q1 dan Q2 harus menggunakan transistor dengan faktor penguatan yang tinggi. Lampu yang digunakan sebaiknya lampu DC dengan daya rendah, agar terlihat proses redup terang lampu yang mengikuti frekuensi sinyal output rangkaian sinewave oscilator ini.
2.Rangkaian Pembangkit Gelombang Sinus
Dalam Gambar
berikut diperlihatkan sebuah contoh penerapan osilator jembatan Wien untuk menghasilkan
gelombang sinus dengan menggunakan op-amp 741.
gelombang sinus dengan menggunakan op-amp 741.
Umpan balik diberikan pada kedua masukan op-amp.
Komponen penentu frekuensi yang terdiri atas R1, C1, dan R2, C2 memberikan umpan balik positif pada masukan
tak membalik (non inverting). Umpan balik negatif diberikan
pada masukan membalik (inverting) lewat R3, R4, dan R5. Umpan
balik positif harus lebih besar daripada umpan balik negatif supaya osilasi tetap terjadi.
Pengurangan umpan balik negatif dikerjakan oleh
potensiometer R4. Dalam hal ini
potensiometer dipakai untuk menyetel saat mulainya osilasi rangkaian. Jaringan penentu frekuensi
mengendalikan besarnya umpan balik positif berdasarkan frekuensi. Setelah R4
disetel untuk menentukan saat awal osilasi, selanjutnya umpan balik positif
yang tepat untuk masukan tak membalik ditentukan oleh perbandingan reaktansi
dan resistansi. Bila frekuensi berkurang, reaktansi C1 membesar sehingga umpan
balik positif berkurang. Demikian pula, bila frekuensi bertambah, reaktansi C2
mengecil sehingga lebih banyak umpan balik positif yang melintasi ground.
Karena itu, osilator dipaksa bekerja pada frekuensi resonansi oleh jaringan ini.
Umpan balik positif menyebabkan tegangan keluaran
meningkat sampai op-amp terkunci ke dalam saturasi.
Untuk mencegah saturasi dan supaya rangkaian
bermanfaat, dua buah dioda zener yang saling berhadapan (atau saling
membelakangi, karena pengaruhnya kecil) dipararelkan dengan R3 . Hantaran dioda
zener akan melintas R3 sehingga reaktansi resistansi rangkaian umpan balik
negatif berkurang. Dengan demikian lebih banyak umpan balik negatif dikirimkan
pada opamp sehingga keluaran tetap terkendali pada level tertentu.
http://paimosubroto.blogspot.com/2014/03/rangkaian-osilator-gelombang-sinus.html
yuhuu, bermanfaat sekali
ReplyDeleteSolder uap
Pak
ReplyDeletesalfok ama hatsune mikunya
ReplyDelete