Transistor pertemuan tunggal (UJT)
Transistor
pertemuan tunggal (UJT)
adalah sebuah peranti semikonduktor elektronik yang hanya mempunyai satu
pertemuan. Transistor sebagai salah satu komponen aktif elektronika terbuat
dari bahan semikonduktor Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide yang memiliki
beberapa fungsi di antaranya sebagai penguat, saklar (switching) dan modulasi
sinyal. Dua jenis transistor yang sering dipakai adalah......tipe NPN dan PNP
(N=Negatif, P=Positif). Transistor tipe NPN akan bekerja jika basis diberi arus
positif, colector positif, dan emitor negatif, sedangkan transistor PNP akan
bekerja jika basis diberi arus negatif, colector negative dan emitor positif.
Konstruksi
UJT
mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1 dan B2). Basis
dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan. Dua sambungan ohmik
B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang silikon. Resistansi di antara B1
dan B2 ketika emitor dalam keadaan rangkaian terbuka dinamakan resistensi antarbasis
(interbase resistance).
Tipe
Ada dua tipe
dari transistor pertemuan tunggal, yaitu:
- Transistor pertemuan tunggal dasar, atau UJT, adalah sebuah peranti sederhana yang pada dasarnya adalah sebuah batangan semikonduktor tipe-n yang ditambahkan difusi bahan tipe-p di suatu tempat sepanjang batangan, menentukan parameter dari peranti. Peranti 2N2646 adalah versi yang paling sering digunakan.
- Transistor pertemuan tunggal dapat diprogram, atau PUT, sebenarnya adalah saudara dekat tiristor. Seperti tiristor, ini terbentuk dari empat lapisan P-N dan mempunyai sebuah anode dan sebuah katode yang tersambung ke lapisan pertama dan lapisan terakhir, dan sebuah gerbang yang disambungkan ke salah satu lapisan tengah. Penggunaan PUT tidak dapat secara langsung dipertukarkan dengan penggunaan UJT, tetapi menunjukkan fungsi yang mirip. Pada konfigurasi sirkuit konvensional, digunakan dua resistor pemrogram untuk mengeset parameter dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT berlaku seperti UJT konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti ini.
Cara kerja
UJT dipanjar
dengan tegangan positif di antara kedua basis. Ini menyebabkan penurunan
tegangan disepanjang peranti. Ketika tegangan emitor dinaikkan kira-kira 0,7V
diatas tegangan difusi P (emitor), arus mulai mengalir dari emitor ke daerah
basis. Karena daerah basis disupply sangat ringan, arus tambahan (sebenarnya
muatan pada daerah basis) menyebabkan modulasi konduktifitas yang mengurangi
resistansi basis di antara pertemuan emitor dan saluran B2. Pengurangan
resistansi berarti pertemuan emitor lebih dipanjar maju, dan bahkan ketika
lebih banyak arus diinjeksikam. Secara keseluruhan, efeknya adalah resistansi
negatif pada saluran emitor. Inilah alasan mengapa UJT sangat berguna, terutama
untuk sirkuit osilator sederhana.
PRINSIP KERJA UJT SEBAGAI OSCILATOR
Mula-mula pada C tidak ada muatan (Uc = 0). Tegangan ini adalah tegangan UE yang diberikan kepada emitor. Maka antara emitor E dan basis B1 ada perlawanan yang tinggi, sebab dikatakan ada potensial positip. Potensial pada katoda ini ditentukan oleh perbandingan antara P2-RB-RA (yang ada didalam transistor) dan R. Tegangan di C (Uc) naik dengan kecepatan yang ditentukan oleh konstanta waktu P1 dengan C. Maka tegangan pada E menjadi positip. Jika tegangan Uc mencapai harga UpUJT (UE = Uc ³ Up) maka UJT akan menghantar, dan turunlah perlawanan antara Emitor E dan Basis 1.Penurunan perlawanan (tahanan) RE - B1 menghubung singkat C (kondensator membuang muatan). Bila tegangan C (Uc = UE) turun hingga mencapai ± 2V, maka UJT menyumbat lagi (sakelar S terbuka), pada kondisi ini C pun akan kembali mengisi muatan. Demikian kejadian ini terjadi berulang-ulang.
Mula-mula pada C tidak ada muatan (Uc = 0). Tegangan ini adalah tegangan UE yang diberikan kepada emitor. Maka antara emitor E dan basis B1 ada perlawanan yang tinggi, sebab dikatakan ada potensial positip. Potensial pada katoda ini ditentukan oleh perbandingan antara P2-RB-RA (yang ada didalam transistor) dan R. Tegangan di C (Uc) naik dengan kecepatan yang ditentukan oleh konstanta waktu P1 dengan C. Maka tegangan pada E menjadi positip. Jika tegangan Uc mencapai harga UpUJT (UE = Uc ³ Up) maka UJT akan menghantar, dan turunlah perlawanan antara Emitor E dan Basis 1.Penurunan perlawanan (tahanan) RE - B1 menghubung singkat C (kondensator membuang muatan). Bila tegangan C (Uc = UE) turun hingga mencapai ± 2V, maka UJT menyumbat lagi (sakelar S terbuka), pada kondisi ini C pun akan kembali mengisi muatan. Demikian kejadian ini terjadi berulang-ulang.
Bentuk
tegangan pada kondensator dan Arus buang muatan(pengosongan)kondensator
membangkitkan tegangan denyut pada R. Perubahan tahanan pada basis 2 diatur
dengan potensiometer P2. P2 mengatur amplitudo gigi gergaji, sebab dengan P2
kita menetapkan tingginya amplitudo Up, makin besar P2, makin tinggi pula
tegangan katoda, sehingga diperlukan tegangan UE yang lebih tinggi untuk
menjadikan dioda menghantar. R berguna untuk mengatasi arus pengosongan dari C
supaya dioda tidak rusak. Besarnya frekuensi ditentukan oleh konstanta waktu P1
- C dan juga oleh karakteristik UJT. Makin besar P1,makin rendah pula
frekuensinya. Selama C membuang muatan, maka arus yang lewat R akan menimbulkan
tegangan bentuk denyut (pulsa). Sirkuit UJT pernah terkenal pada penggemar
elektronika transistor sekitar tahun 1970-an dan awal 1980 karena UJT
memungkinkan pembuatan osilator sederhana yang dibuat hanya dengan satu peranti
aktif. Sekarang, karena IC menjadi lebih populer , osilator seperti IC pewaktu
555 lebih sering digunakan. Selain penggunaan pada osilator relaksasi, salah satu
penggunaan UJT dan PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor
(seperti SCR, TRIAC, dll). Faktanya, tegangan DC dapat digunakan untuk
mengendalikan sirkuit UJT dan PUT karena waktu hidup peranti meningkat sesuai
dengan peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting untuk
pengendalia AC arus tinggi. Transistor Unijunction (UJT) biasanya digunakan
untuk membangkitkan sinyal trigger untuk SCR.
Kepopuleran
Sirkuit UJT
pernah terkenal pada penggemar elektronika transistor sekitar tahun 1970-an dan
awal 1980 karena UJT memungkinkan pembuatan osilator sederhana yang dibuat hanya dengan
satu peranti aktif. Sekarang, karena IC menjadi lebih populer , osilator seperti IC pewaktu
555 lebih sering digunakan.
Penggunaan
Selain
penggunaan pada osilator
relaksasi, salah satu
penggunaan UJT dan PUT yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll). Faktanya, tegangan DC dapat
digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT karena waktu hidup peranti
meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting
untuk pengendalia AC arus tinggi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_tunggal
No comments:
Post a Comment