Saturday, 14 February 2015

Penjelasan tentang Transistor



Transistor
   
                Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai  sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET) memungkinkan pengaliran listrik yang dapat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
                Pada umumnya transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Kolektor (C), dan Emitor (E). Tegangan yang disatu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input basis yaitu pada keluaran tegangan dan arus output kolektor.
Basis adalah kaki transistor yang mendapat probe yang sama dua kali
Kolektor adalah kaki transistor yang mendapat tegangan (tegangan input)
Emitor adalah kaki transistor yang mengatur arus dan tegangan
Transistor Bipolar Terbagi Menjadi 2 Jenis:
NPN BJT(Bipolar Junction Transistor)Pada transistor NPN collector mendapat kutub positive sumber tegangan sedangkan emitter mendapat kutub negative sumber tegangan.

PNP BJT(Bipolar Junction Transistor)Pada transistor PNP collector mendapat kutub negative sumber tegangan sedangkan emitter mendapat kutub positive sumber tegangan
Cara Kerja Transistor Bipolar:
Transistor Bipolar dinamakan demikian karena konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan : electron dan lubang,untuk membawa arus listrik.Dalam BJT,arus listrik utama harus melewati 1 daerah atau lapisan pembatas dinamakan DEPLETION ZONE dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama.
Cara menentukan kaki transistor dengan multimeter :
Note :
·         Posisikan transistor dari depan dan saat mengecek jangan dibolak – balik (agar tidak bingung)
·         Jika Basis dapat probe merah > maka transistor memiliki tipe PNP (positf negatif positif)
·         Jika Basis dapat probe hitam > maka transistor memiliki tipe NPN (negatif positif negatif)
Multimeter pada posisi X1
1.       Kaki transistor no.1 > probe merah
Kaki transistor no.2 > probe hitam
(Dilihat jarumnya)
2.       Dibalik
3.       Kaki transistor no.1 > probe merah
Kaki transistor no.3 > probe hitam
(Dilihat jarumnya)
4.       Dibalik
5.       Kaki transistor no.2 > probe merah
Kaki transistor no.3 > probe hitam
(Dilihat jarumnya)
6.       Dibalik
Cara menentukan kaki Kolektor :
o   Mulimeter diposisikan pada  X1K
o   Hubungan probe multi pada kaki selain basis, lihat pergerakan jarum
o   Sentuh kaki basis dengan jari > jika jarum bergerak maka kaki yang mendapat probe yg sama dengan basis itu merupakan kaki Kolektor
Cara mengecek kondisi Transistor :
ü  Transistor yang baik hanya ada 2 kali jarum bergerak
ü  Short : jika jarum bergerak lebih dari 2 kali
ü  Rusak : jarum tidak ada yang bergerak

No comments:

Post a Comment